- Susu dengan ikan
- Susu dengan makanan yang masam
- Susu dengan telur
- Susu dengan daging
- Dua jenis makanan yang sama-sama panas
- Dua jenis makanan yang sama-sama dingin
- Dua jenis makanan yang sama-sama lengket (saya pun tak tau apa maksud lengket)
- Dua jenis makanan yang sama-sama mudah mengerut
- Dua jenis makanan yang sama-sama keras
- Dua jenis makanan yang berbeza, keras dengan lembik
- Dua jenis makanan yang sama-sama lembik
- Dua jenis makanan yang berbeza, yang mudah dicerna dan yang sukar dicerna
- Makanan yang dipanggang dengan yang direbus
- Daging yang segar dengan daging yang sudah dibuat dendeng
Baginda juga tidak menyantap makanan pada saat cuaca sangat panas, tidak menyantap makanan yang dimasak dua kali dan basi lalu dihangatkan kembali untuk esok hari, tidak menyantap makanan yang busuk atau basi dan sangat masin, seperti makanan yang direndam dengan garam (jeruk) dan makanan yang direndam cuka. Semua itu kurang bagus dan dapat mengganggu kesihatan serta menurunkan vitalitas tubuh.
.
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam biasa mengurangi makanan yang panas dengan makanan yang dingin, yang kering dengan yang segar, seperti yang Baginda lakukan terhadap mentimun dan kurma, sebagaimana Baginda memakan kurma dengan mentega (minyak sapi), meminum perahan buah kurma untuk melembutkan makanan yang keras, yang merupakan inti gizi makanan.
.
Sedangkan, yang tidak termasuk dalam petunjuk Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam ialah meminum minuman yang mengandungi kesan negatif. Apalagi jika airnya panas atau dingin sekali, kerana yang demikian itu sangat tidak baik."
.
Begitulah, beberapa petunjuk daripada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, tentang makan dan minum.
.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah mencela makanan. Jika tertarik, maka beliau memakannya. Jika tidak, maka beliau meninggalkannya dan tidak memakannya."
.
dipetik dari buku: Aiman, Abdul Fattah (2006) Pengubatan & Penyembuhan Menurut Wahyu NABI. Shah Alam: Pustaka Dini. Judul Asal: Asy-Syifa' Min Wahyi Khatamil Anbiya', Terjemahan: Kathur Suhardi, Pustaka As-Sabil, Jakarta.
No comments:
Post a Comment