Penulisan di bawah dipetik dari buku: Aiman, Abdul Fattah (2006) Pengubatan & Penyembuhan Menurut Wahyu NABI. Shah Alam: Pustaka Dini. Judul Asal: Asy-Syifa' Min Wahyi Khatamil Anbiya', Terjemahan: Kathur Suhardi, Pustaka As-Sabil, Jakarta.
.
Penelitian Ilmiah tentang Habbatus-Sauda’
Tumbuhan nigella saliva untuk keluarga tumbuhan yang sama atau sebutan yang hampir mirip adalah nama habbatus-sauda', al-karawiyah as-sauda', al-kamoun al-aswad, asy-syuniz, black cumin, kerosene, coal oil, carazna.
.
Habbatus-sauda’ sudah banyak digunakan di pelbagai negara Timur-Tengah dan Timur Jauh sebagai ubat-ubat semulajadi semenjak lebih dari dua ribu tahun yang lampau. Hasil komposisi herbal dari minyak habbatus-sauda' pernah diumumkan pada tahun 1959, oleh Ducocin dan teman-temannya. Biji habbatus-sauda’ mengandung 40% minyak constan dan 1.4 % minyak aviary, juga mengandung 15 ammo acid, protein, calcium, zat best, sodium, potassium. Komposisinya yang paling penting ialah:
1. Thymoquinone (TQ)
2. Dithymouinone (DTQ)
3. Thymohydroquinone (THQ)
4. Thymol (THY).
Tumbuhan nigella saliva untuk keluarga tumbuhan yang sama atau sebutan yang hampir mirip adalah nama habbatus-sauda', al-karawiyah as-sauda', al-kamoun al-aswad, asy-syuniz, black cumin, kerosene, coal oil, carazna.
.
Habbatus-sauda’ sudah banyak digunakan di pelbagai negara Timur-Tengah dan Timur Jauh sebagai ubat-ubat semulajadi semenjak lebih dari dua ribu tahun yang lampau. Hasil komposisi herbal dari minyak habbatus-sauda' pernah diumumkan pada tahun 1959, oleh Ducocin dan teman-temannya. Biji habbatus-sauda’ mengandung 40% minyak constan dan 1.4 % minyak aviary, juga mengandung 15 ammo acid, protein, calcium, zat best, sodium, potassium. Komposisinya yang paling penting ialah:
1. Thymoquinone (TQ)
2. Dithymouinone (DTQ)
3. Thymohydroquinone (THQ)
4. Thymol (THY).
.
Belum ada penjelasan tentang peranan habbatus-sauda' sebagai natural immunity hingga tahun 1986, setelah dilakukan penelitian oleh Dr. Al-Qadhy dan teman-temannya di Amerika Syarikat. Baru setelah itu banyak dilakukan penelitian yang sama di beberapa negara terhadap jenis tumbuhan ini. Namun yang menjadi perhatian kami dalam masalah ini ialah pengaruh habbatus-sauda’ terhadap immunity system. Insya Allah masalah ini akan kami sampaikan, dengan menyimpulkan dari hasil penelitian Dr. Al-Qadhy, yang dikuatkan dengan beberapa hasil penelitian lain dan kajian aplikatif yang dilakukan setelah itu.
.
Habbatus-Sauda’ dan Immunity System
Dr. Ahmad Al-Qadhy dan rakan-rakannya melakukan penelitian di Amerika Serikat tentang pengaruh habbatus-sauda’ terhadap immunity system pada diri manusia. Penelitian ini dilakukan dalam dua kajian. Hasil kajian pertama seperti berikut:
.
Kelebihan prosentase The helper T-cell, atas suppressor cells ts mencapai 55 %, dan ada sedikit kelebihan atas killer cells orcytoxic sebanyak 30 %.
Belum ada penjelasan tentang peranan habbatus-sauda' sebagai natural immunity hingga tahun 1986, setelah dilakukan penelitian oleh Dr. Al-Qadhy dan teman-temannya di Amerika Syarikat. Baru setelah itu banyak dilakukan penelitian yang sama di beberapa negara terhadap jenis tumbuhan ini. Namun yang menjadi perhatian kami dalam masalah ini ialah pengaruh habbatus-sauda’ terhadap immunity system. Insya Allah masalah ini akan kami sampaikan, dengan menyimpulkan dari hasil penelitian Dr. Al-Qadhy, yang dikuatkan dengan beberapa hasil penelitian lain dan kajian aplikatif yang dilakukan setelah itu.
.
Habbatus-Sauda’ dan Immunity System
Dr. Ahmad Al-Qadhy dan rakan-rakannya melakukan penelitian di Amerika Serikat tentang pengaruh habbatus-sauda’ terhadap immunity system pada diri manusia. Penelitian ini dilakukan dalam dua kajian. Hasil kajian pertama seperti berikut:
.
Kelebihan prosentase The helper T-cell, atas suppressor cells ts mencapai 55 %, dan ada sedikit kelebihan atas killer cells orcytoxic sebanyak 30 %.
.
Penelitian dilakukan sekali lagi terhadap sekelompok sukarelawan yang menjadi objek penelitian, kerana majoriti objek penelitian untuk pertama kalinya berada dalam tekanan individual mahupun ekonomis atau tekanan di tempat kerjanya selama mereka menjadi objek penelitian, kerana hal itu berpengaruh besar terhadap immunity system.
Penelitian dilakukan sekali lagi terhadap sekelompok sukarelawan yang menjadi objek penelitian, kerana majoriti objek penelitian untuk pertama kalinya berada dalam tekanan individual mahupun ekonomis atau tekanan di tempat kerjanya selama mereka menjadi objek penelitian, kerana hal itu berpengaruh besar terhadap immunity system.
.
Penelitian kedua kalinya dilakukan terhadap 18 orang, yang badan mereka nampak sihat dan segar. Mereka dibahagi menjadi dua kelompok; satu kelompok mengkonsumsi satu gram habbaatus-sauda’ dalam satu hari, sedangkan kelompok lainnya diberi karbon sebagai ganti dari habbatus-sauda’ selama empat minggu. Biji-biji habbatus-sauda' dikemas dalam butir-butir kapsul, sama dengan karbon.
Penelitian kedua kalinya dilakukan terhadap 18 orang, yang badan mereka nampak sihat dan segar. Mereka dibahagi menjadi dua kelompok; satu kelompok mengkonsumsi satu gram habbaatus-sauda’ dalam satu hari, sedangkan kelompok lainnya diberi karbon sebagai ganti dari habbatus-sauda’ selama empat minggu. Biji-biji habbatus-sauda' dikemas dalam butir-butir kapsul, sama dengan karbon.
.
Dari hasil penelitian yang kedua ini dapat diketahui bahawa habbatus-sauda’ memiliki pengaruh yang menguatkan tugas-tugas immunity, dengan tambahan prosentase The helper T-lymphocytes cell atas suppressor cell-ts hingga 72 % untuk ukuran pertengahan dan ada penambahan dalam aktiva natural killer cell hingga mencapai 74 %.
Dari hasil penelitian yang kedua ini dapat diketahui bahawa habbatus-sauda’ memiliki pengaruh yang menguatkan tugas-tugas immunity, dengan tambahan prosentase The helper T-lymphocytes cell atas suppressor cell-ts hingga 72 % untuk ukuran pertengahan dan ada penambahan dalam aktiva natural killer cell hingga mencapai 74 %.
.
Adapun untuk kelompok pembandingnya, maka terjadi penurunan hingga 7 % untuk prosentase The helper T-cell atas suppressor cells-ts dan ada peningkatan hingga 42 % untuk aktiva natural killer cell. Tapi hal ini dikaitkan dengan kemampuan makanan semulajadi yang berpengaruh menguatkan immunity setelah menelan karbon kimiawi dalam makanan dan minuman.
Adapun untuk kelompok pembandingnya, maka terjadi penurunan hingga 7 % untuk prosentase The helper T-cell atas suppressor cells-ts dan ada peningkatan hingga 42 % untuk aktiva natural killer cell. Tapi hal ini dikaitkan dengan kemampuan makanan semulajadi yang berpengaruh menguatkan immunity setelah menelan karbon kimiawi dalam makanan dan minuman.
.
Setelah itu muncul pelbagai hasil penelitian moden yang menguatkan hasil penelitian Dr. Al-Qadhy, di antaranya:
.
Pertama:
Majalah Al-Manna 'ah Ad-Dawa'iyyah edisi bulan Ogos 1995 memuatkan sebuah artikel dari hasil kajian terhadap habbatus-sauda’ seberapa jauh pengaruhnya terhadap lymph cell yang dapat membinasakan sel-sel kanser manusia dan pengaruhnya terhadap aktiva phagocytosis dalam sel-sel darah putih.
Setelah itu muncul pelbagai hasil penelitian moden yang menguatkan hasil penelitian Dr. Al-Qadhy, di antaranya:
.
Pertama:
Majalah Al-Manna 'ah Ad-Dawa'iyyah edisi bulan Ogos 1995 memuatkan sebuah artikel dari hasil kajian terhadap habbatus-sauda’ seberapa jauh pengaruhnya terhadap lymph cell yang dapat membinasakan sel-sel kanser manusia dan pengaruhnya terhadap aktiva phagocytosis dalam sel-sel darah putih.
.
Hasil penelitian ini menegaskan pengaruh positif dari sari habbatus-sauda’ terhadap reaksi lymph cell untuk melawan sel-sel kanser, sebagaimana ia mampu menambah produksi sebahagian unsur immunity (interliocine 3) yang lebih banyak daripada lymph cell pada tubuh manusia.
.
Kedua:
Majalah Al-Manna'ah Ad-Dawa'iyyah edisi November 2000 juga memuat kajian tentang pengaruh prefentif minyak habbatus-sauda' untuk melawan virus cytomegalovirus dalam tikus. Dilakukan ujikaji terhadap keberkesanan habbatus-sauda’ sebagai perlawanan terhadap virus tersebut. Hal ini dilakukan dengan membatasi natural killer cell dan macro phagocytosis cell dan proses penelanan. Setelah tikus diberi minyak habbatus-sauda' , maka nampak gejala kelemahan kadar pertumbuhan virus di dalam hati dan limpa setelah tiga hari tikus itu diberi virus. Sementara kadar antibodies bertambah banyak dalam plasma darah. Bersamaan dengan penurunan jumlah dan aktiva natural killer cell pada hari ketiga setelah diberi virus, terjadi penambahan helper T-cell. Pada hari kesepuluh, tidak dapat dilakukan pembatasan terhadap kadar keberadaan virus di dalam hati dan limpa.
.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa minyak habbatus-sauda' memiliki kekhususan perlawanan terhadap sekian banyak virus dalam sel, yang dapat dianalogikan dari penambahan tugas dan jumlah helper T-cell dan tambahan macro phages cell. Di samping itu ada pula penambahan aktiva penelanan, ada pula tambahan inter feron dalam plasma darah.
.
Ketiga:
Majalah As-Surthan Al-Aurubiyah edisi Oktober 1999 memuat hasil penelitian tentang pengaruh susunan thymoquinone terhadap kanser perut di dalam tikus. Dari sini dapat diketahui bahawa minyak yang menjadi wap di dalam biji habbatus-sauda’ dianggap sebagai faktor kimiawi yang kuat dalam melawan kanser dalam perut. Hal ini dikaitkan dengan pengaruhnya untuk melawan oksida dan peradangan serta infeksi.
.
Keempat:
Majalah Abhats Mudhadat As-Surthan, edisi Met 1998 memuat hasil penelitian tentang sari habbatus-sauda' sebagai ubat untuk melawan tumor kanser. Hasil penelitian ini menyatakan bahawa susunan thymoquinone dan dithymouinone memiliki pengaruh yang besar untuk menghancurkan sejumlah sel kanser pada diri manusia.
.
Kelima:
Majalah Al-Atsnu Ad-Dawa'iyyah edisi April 2000 memuatkan hasil penelitian aplikatif lain tentang pengaruh toxic dan immunity dalam inti ethanol dari biji habbatus-sauda’. Dari sini dapat diketahui bahawa ia memiliki pengaruh toxic yang sangat kuat untuk melawan sebahagian sel kanser dan meningkatkan kerja sel immunity.
.
Keenam:
Majalah An-Nabatat Ath-Thibbiyyah edisi Februari 1995 memuat hasil penelitian tentang pengaruh minyak habbatus-sauda’ yang tetap dan susunan thymoquinone pada sel darah putih. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui kesihatan orang-orang yang meminum habbatus-sauda’ dan hasilnya untuk mengubati reumatik dan peradangan serta infeksi.
.
Ketujuh:
Majalah As-Surthan edisi Mac 1999 memuat hasil penelitian tentang kandungan khusus dalam biji habbatus-sauda’ untuk melawan tumor. Penelitian ini dilakukan terhadap sel kanser yang menyebabkan penyakit edema.
.
Masih banyak penelitian yang mengungkap pengaruh perlawanan terhadap bakteria yang terkandung di dalam inti habbatus-sauda', terutama terhadap kuman-kuman yang ganas.
Hasil penelitian ini menegaskan pengaruh positif dari sari habbatus-sauda’ terhadap reaksi lymph cell untuk melawan sel-sel kanser, sebagaimana ia mampu menambah produksi sebahagian unsur immunity (interliocine 3) yang lebih banyak daripada lymph cell pada tubuh manusia.
.
Kedua:
Majalah Al-Manna'ah Ad-Dawa'iyyah edisi November 2000 juga memuat kajian tentang pengaruh prefentif minyak habbatus-sauda' untuk melawan virus cytomegalovirus dalam tikus. Dilakukan ujikaji terhadap keberkesanan habbatus-sauda’ sebagai perlawanan terhadap virus tersebut. Hal ini dilakukan dengan membatasi natural killer cell dan macro phagocytosis cell dan proses penelanan. Setelah tikus diberi minyak habbatus-sauda' , maka nampak gejala kelemahan kadar pertumbuhan virus di dalam hati dan limpa setelah tiga hari tikus itu diberi virus. Sementara kadar antibodies bertambah banyak dalam plasma darah. Bersamaan dengan penurunan jumlah dan aktiva natural killer cell pada hari ketiga setelah diberi virus, terjadi penambahan helper T-cell. Pada hari kesepuluh, tidak dapat dilakukan pembatasan terhadap kadar keberadaan virus di dalam hati dan limpa.
.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa minyak habbatus-sauda' memiliki kekhususan perlawanan terhadap sekian banyak virus dalam sel, yang dapat dianalogikan dari penambahan tugas dan jumlah helper T-cell dan tambahan macro phages cell. Di samping itu ada pula penambahan aktiva penelanan, ada pula tambahan inter feron dalam plasma darah.
.
Ketiga:
Majalah As-Surthan Al-Aurubiyah edisi Oktober 1999 memuat hasil penelitian tentang pengaruh susunan thymoquinone terhadap kanser perut di dalam tikus. Dari sini dapat diketahui bahawa minyak yang menjadi wap di dalam biji habbatus-sauda’ dianggap sebagai faktor kimiawi yang kuat dalam melawan kanser dalam perut. Hal ini dikaitkan dengan pengaruhnya untuk melawan oksida dan peradangan serta infeksi.
.
Keempat:
Majalah Abhats Mudhadat As-Surthan, edisi Met 1998 memuat hasil penelitian tentang sari habbatus-sauda' sebagai ubat untuk melawan tumor kanser. Hasil penelitian ini menyatakan bahawa susunan thymoquinone dan dithymouinone memiliki pengaruh yang besar untuk menghancurkan sejumlah sel kanser pada diri manusia.
.
Kelima:
Majalah Al-Atsnu Ad-Dawa'iyyah edisi April 2000 memuatkan hasil penelitian aplikatif lain tentang pengaruh toxic dan immunity dalam inti ethanol dari biji habbatus-sauda’. Dari sini dapat diketahui bahawa ia memiliki pengaruh toxic yang sangat kuat untuk melawan sebahagian sel kanser dan meningkatkan kerja sel immunity.
.
Keenam:
Majalah An-Nabatat Ath-Thibbiyyah edisi Februari 1995 memuat hasil penelitian tentang pengaruh minyak habbatus-sauda’ yang tetap dan susunan thymoquinone pada sel darah putih. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui kesihatan orang-orang yang meminum habbatus-sauda’ dan hasilnya untuk mengubati reumatik dan peradangan serta infeksi.
.
Ketujuh:
Majalah As-Surthan edisi Mac 1999 memuat hasil penelitian tentang kandungan khusus dalam biji habbatus-sauda’ untuk melawan tumor. Penelitian ini dilakukan terhadap sel kanser yang menyebabkan penyakit edema.
.
Masih banyak penelitian yang mengungkap pengaruh perlawanan terhadap bakteria yang terkandung di dalam inti habbatus-sauda', terutama terhadap kuman-kuman yang ganas.
.
Aiman, Abdul Fattah (2006) Pengubatan & Penyembuhan Menurut Wahyu NABI. Shah Alam: Pustaka Dini. Judul Asal: Asy-Syifa' Min Wahyi Khatamil Anbiya', Terjemahan: Kathur Suhardi, Pustaka As-Sabil, Jakarta.
No comments:
Post a Comment